Cheerliar itu di jadikan lomba 17-an yang diikuti oleh seluruh cowok kelas X. Kelompoknya berdasarkan kelas. Sementara itu, para ceweknya bertugasnya bikin pom-pom.
Pom-pomnya Kempit warnanya biru putih. Bagus kan? Hehehe... itu nentuin warnanya di undi. Dan untungnya, kita dapet warna yang bagus.
Di sekolahku, ada yang namanya generasi. Karena kami X-7, itu generasi 7, namanya Djitoe (Baca : Jitu), anggotanya anak X-7, XI-7, XII-7, dan kelas tujuh seterusnya yang sudah lulus. Di sekolah kita, kita bakal sekelas sama orang yang sama 3 tahun.
Nah, kakak-kakak gen ini yang ngelatih kempit, mereka juga yang ngajarin cewek-cewek buat bikin pom pom yang baik. Makasih sebesar-besarnya buat mbak mas yang udah bantuin kita. Pokoknya mereka berjasa banget. Mbak Mak, Mbak Savana, Mbak Jamur, Mas Bondet, Mas Arga, Mas Khosin , Mas Yuda, Mas Imok, Mas Bon Bon, dan lainnya...
Gen (singkatan generasi) 7 biasanya kalau latihan di Taman Apsari, kita biasa latihan sepulang sekolah sampai jam 6 sore, itupun banyak yang udah pulang. Tapi seminggu sebelum hari H, kita latihan di rumahnya Romce, terus mulai H-4 kita latihan dirumahnya Anggi. Kalau latihan di rumahnya temen, biasanya kita latihannya sampe malem jam 9, 10, bahkan hari terakhir jam 11!
Walaupun pom-pomnya udah jadi, tapi yang cewek tetep wajib dateng buat nyemangatin yang cowok.
Lomba cheerliar ini diadakan tanggal 15 Agustus 2009, tepatnya Hari Sabtu. Kempit tampil urutan ke sepuluh, alias yang terakhir. Kasian yang cowok, waktu itu kita tampil sekitar jam 1-an, tampilnya pakai kaki telanjang, nggak pakai kaos kaki, soalnya takut nanti waktu bikin piramid melorot, dan mereka ada di tengah lapangan selama 15 menit!
Cheerliar tahun ini panjangnya 15 menit, sementara pom-pomnya panjangnya 50, itu sudah peraturan dari panitia.
Konsep cheerliar kempit kali ini orang Bali Vs Belanda. Ada yang jadi orang Bali (waktu tampil pake udeng), dan yang jadi orang Belanda (waktu tampil pakai baju Pramuka)
Pertamanya ada leak (Rendi yang jadi) di tengah lapangan, terus leak itu ngendaliin si orang-orang Bali. Jadi si orang-orang Bali nari kecak dengan Leaknya di tengah. Pada akhirnya, si Leaknya bikin tidur semua orang Bali itu, dan pergi.
Setelah itu, para Belanda pun datang. Mereka nendang-nendang (cuma akting) si orang-orang Bali, sampai mereka bangun. Setelah itu, para Belanda dan Bali bikin piramid, yang ada di ujung piramid melakukan suit dan yang kalah piramidnya runtuh. Tentu aja, Belanda yang kalah.
Habis gitu, ada adegan battle dance. Bali dan Belanda saling berpasangan dua-dua. Pada akhirnya, para Belanda kalah dan jatuh terkulai, terus si Orang bali ngelepasin baju pramukanya orang Belanda, dan sekarang mereka jadi bersatu, yang ditandai dengan tos di tengah lapangan.
Adegan selanjutnya... banyak! Tapi udah nggak ada ceritanya lagi. Hahaha... Ini aja gambar-gambarnya.
Oh ya, walaupun latihan cheerliar ini berat. Tapi disamping semua itu, ada banyak manfaatnya:
- Dengan latihan cheerliar, kempit bisa bangun kekompakan.
- Gara-gara cheerliar, kempit jadi tahu sidat masing-masing anggotanya.
- Gara-gara cheerliar, kempit jadi saling menyayangi karena kita berjuang sama-sama.
- Gara-gara cheerliar, kempit jadi akrab sama kakak kelas, terutama kakak Gen.
Dan kempit keluar sebagai Runner Up.
"Alhamdulillahi robbil alamin. Djitoe! Djitoe! Djitoe! DONG!"